Boleh
dibilang motif Truntum merupakan simbol dari cinta yang bersemi
kembali.
Menurut kisahnya, motif ini diciptakan oleh seorang Ratu Keraton
Yogyakarta.
Sang
Ratu yang selama ini dicintai dan dimanja oleh Raja, merasa dilupakan
oleh
Raja yang telah mempunyai kekasih baru. Untuk mengisi waktu dan
menghilangkan
kesedihan, Ratu pun mulai membatik. Secara tidak sadar ratu
membuat
motif berbentuk bintang-bintang di langit yang kelam, yang selama
ini
menemaninya dalam kesendirian. Ketekunan Ratu dalam membatik menarik
perhatian
Raja yang kemudian mulai mendekati Ratu untuk melihat
pembatikannya.
Sejak itu Raja selalu memantau perkembangan pembatikan
Sang
Ratu, sedikit demi sedikit kasih sayang Raja terhadap Ratu tumbuh
kembali.
Berkat motif ini cinta raja bersemi kembali atau tum-tum kembali,
sehingga
motif ini diberi nama Truntum, sebagai lambang cinta Raja yang
bersemi
kembali.