Batik Tulis adalah
kain yang dihias dengan teksture dan corak batik
menggunakan
tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih
2-3
bulan.
Batik Cap adalah kain
yang dihias dengan teksture dan corak batik yang
dibentuk
dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik
jenis
ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
Batik Lukis adalah
proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada
kain
putih.
Jenis-jenis Batik Berdasarkan Asal Pembuatannya adalah sebagai
berikut:
CARA MEMBUAT BATIK
Mari
bersama kita melestarikan budaya batik dan kesenian Bangsa dengan
mengetahui
cara pembuatan batik tulis. Alat dan bahan yang harus disiapkan
adalah
sebagai berikut :
Kain mori (bisa terbuat dari sutra atau katun)
Canting sebagai alat pembentuk motif,
Gawangan (tempat untuk m enyampirkan kain)
Lilin (malam) yang dicairkan
Panci dan kompor kecil untuk memanaskan
Larutan pewarna
Adapun
tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik tulis :
1.
Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani.
Dalam
penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada
yang
lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih
untuk
mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di
Indonesia
sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang
banyak
bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas
natural
seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini
dapat
menggunakan pensil.
2.
Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin)
malam
menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola
tersebut.
3.
Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan
tetap
berwarna putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas
untuk
bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan
kedalam
larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
4.
Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup
oleh
lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu.
5.
Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
6.
Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan
lilin
malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap
dipertahankan
pada pewarnaan yang pertama.
7.
Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
8.
Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara
meletakkan
kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
9.
Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses
pembatikan
dengan penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan
warna
pertama dan kedua.
10.
Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai
dengan
banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
11.
Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna
direbus
air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin,
sehingga
motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu
kuatir,
pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar
terkena
warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis
(lilin
tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap
untuk
digunakan.
12.
Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian
mengeringkannya
dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.